Sunday, 25 February 2018

Penyebab Kegagalan di Ukom


Berlatih dengan sumber yang kurang tepat
Dalam menjawab soal uji kompetensi mahasiswa perlu latihan mengenal soal-soal yang baik yaitu yang memiliki standar yang sama dengan soal yang akan mereka hadapi di uji kompetensi nanti. Akan tetapi pada kenyataanya tidak semua mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk berlatih dengan soal seperti itu. Mereka banyak berlatih menggunakan sumber yang kurang tepat. Apa yang dimaksud dengan sumber kurang tepat? Yang dimaksud dengan sumber yang kurang tepat adalah belajar dengan menggunakan soal-soal yang belum direview atau   menggunakan buku yang tidak menggunakan standar penulisan yang telah ditentukan. Mahasiswa dapat mendapatkan soal yang sudah direview dari dosen yang mengikuti kegiatan review di regional. Karena biasanya diregional suka diadakan kegiatan untuk mereview soal, dan soal itu diberikan kepada dosen-dosen yang mengikuti kegiatan review tersebut.

Sombong
Mengecilkan atau memandang remeh uji kompetensi merupakan tindakan yang sombong. Contoh; datang dengan menggunakan pakaian yang tidak sesuai dengan standar uji kompetensi, dan hasilnya disuruh pulang oleh pengawas.

Kurang Percaya Diri
Kita kadang mendapatkan kenyataan, mahasiswa A terkenal pintar di kampusnya, IPK nya tinggi, akan tetapi tidak lulus saat uji kompetensi. Salah satu penyebabnya adalah kurang percaya diri, mudah gugup. Apalagi tempat uji kompetensinya tidak dikampus sendiri. Yang diperlukan untuk menghadapi uji kompetensi bukan hanya kemampuan keilmuan akan tetapi lebih banyak kepada kemampuan mengelola stress yang dihadapi.

Tidak mengetahui cara membaca soal
Soal dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memisahkan mana yang kompeten mana yang tidak kompeten. Soal uji kompetensi memiliki ketentuan dalam penulisan, jumlah kata, data utama vs data distraktor. Kesemua ini merupakan kesengajaan.

Terlalu tergesa-gesa
Sifat yang terlalu tergesa-gesa dapat menyebabkan seseorang tidak cermat dalam memilih jawaban. Bagaimana cara menghindarinya? Terdapat beberapa tindakan untuk menghindari ketergesaan kita, yaitu:
a.    Focus kepada soal yang sedang dihadapi
b.    Ingat sebuah soal didesain untuk dikerjakan dalam waktu 1 menit.
c.     Baca dengan teliti pertanyaannya baru kemudian kasusnya
d.    Baca pertanyaan yang diminta oleh soal, kemudian baca kasusnya. Mengapa harus membaca pertanyaannya terlebih dahulu? Supaya tidak 2 (dua) kali membaca kasus. Misalnya, pada saat pertanyaan meminta apa yang dilakukan pada saat pengkajian, mau tidak mau kita harus membaca dengan teliti apa yang sudah dilakukan dana apa yang belum dilakukan.
e.    Tentukan masalahnya apa dari setiap kasus. Sebuah soal kadang bertanya tentang apakah evaluasi keperawatan yang harus dilakukan, padahal tidak disebutkan masalah utama yang ada pada soal tersebut. Jika anda tidak mengetahui masalah yang utama (prioritas) maka anda akan salah dalam menjawab. Sangat penting memahami apa masalah apa yang ada dalam kasus tersebut. 
f.      Jangan membuat interpretasi pada sebuah soal, gunakan saja data yang ada di soal tersebut. Kesalahan terbesar dalam menjawab soal uji kompetensi adalah membuat interpretasi, atau menambahkan data berdasarkan pengetahuan sendiri, padahal untuk menjawab pertanyaan penulis soal telah memberikan data yang cukup, tidak perlu penambahan data yang lainnya. Soal yang datanya kurang akan gugur dengan sendirinya pada saat soal itu di review atau soal itu diuji cobakan (try out).
g.    Jawablah sesuai dengan pertanyaan, Menjawab sesuai pertanyaan yang diminta, jawaban yang benar hanya ada satu dan yang lainnya merupakan distraktor atau pengecoh. Hati-hati dalam menjawab, tapi jangan pernah meninggalkan atau tidak memberikan jawaban. Semua soal harus dijawab, tidak boleh ditinggalkan kosong begitu saja, karena dengan mengisi berarti memiliki peluang sebanyak 20% untuk benar dibandingkan dengan tidak diberikan jawaban.

Panik
Fokus perhatian orang yang panik biasanya menyempit, orang tersebut akan sangat fokus kepada hal yang kecil. Panik juga akan menghilangkan kemampuan menilai seseorang, sehingga yang seharusnya bisa menjadi tidak bisa. Bagaimana jika ada masalah? Tarik napas, acungkan tangan. Pasti petugas yang sedang bekerja akan membantu kesulitan anda, tentunya bukan kesulitan dalam mengisi soal. Mereka akan membantu apabila ada masalah tehnis misalnya, komputer mati, password tidak sesuai termasuk juga jika anda tidak bisa mengoperasikan komputer.

x

No comments:

Post a Comment

Etika dalam Keperawatan

Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam memberikan layanan keperawatan kepada individu, kelompok/keluarga, ...