Thursday 30 November 2017

MemaHami Blueprint Uji Kompetensi

Oleh
Hendi Kanduru
Telegram @hendikanduru


Memahami blueprint uji kompetensi merupakan bagian yang sangat penting bagi mahasiswa yang akan melaksanakan uji kompetensi. Blueprint merupakan KISI KISI uji kompetensi. Siapa yang memahami blueprint maka akan mendapatkan kemudahan dalam mempersiapkan uji kompetensi.

Di ukom kita tidak memerlukan spesialistik, karena anda akan keluar dengan lulusan d3 dan ners bukan spesialistik. Sebagai lulusan generalis, atau umum maka yang harus anda kuasai adalah semua materi. Akan tetepi kecenderungan manusia hanya menyenangi beberapa mata kuliah saja atau satu. Jika diaplikasikan ke ukom maka akan rugi.

Jika saja yang disukainya memiliki nilai tinggi di ukom, maka dia sedikit beruntung, mengapa sedikit beruntung, karena nilai di ukom paling tinggi ada di KMB. Yaitu 58-60 soal. Jika yang disukainya adalah manajemen, maka dia hanya akan mendapatkan nilai maksimal 10 saja. Hal lain yang penting adalah lihat dari masing masing tinjauan di blueprint. Fokus belajar di materi yang memiliki soal tinggi.

Praktek profesional, etik legal dan peka budaya, Berbicara tentang bagaimana prktek keperawatan itu ditinjau secara profesional, soal muncul misalnya tentang metode dalam keperawatan, kebutuhan perawat, BOR. etika berbicara tentang prinsip etik yang terjadi pada kasus tertentu. Peka budaya berfokus pada bagaimana seorang perawat menghargai budaya yang ada di masyarakat. Pengembangan profesi, Berbicara tentang bagaimana keterampilan, pelatihan, yang harus dilakukan untuk supaya organisasi ini dapat berkembang. Pelatihan apa yang diperlukan? Asuhan dan manajemen asuhan, Merupakan penilaian dari tugas utama perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di semua seting pelayanan kesehatan dari mulai pengkajian sampai evaluasi

Sementara di tinjauan 2, ada pembagian prosentase antara D3 dan ners. Dimana d3 seimbang, kalau ners kognitif lebih besar dibanding soal prosedural atau keterampilan, untuk d3 seimbangSebensrnya soal d3 dan Ners tidak lah beda, yang beda hanya di sana

Di tinjauan 3
Jumlah Soal diukom

Group 1
KMB ----> 60

Group 2
Maternitas ----> 20
Anak -----> 20
Jiwa -----> 20
Keluarga -----> 20

Group 3
Gadar -----> 10
Manajemen ------> 10
Gerontik ------> 10
Komunitas------> 10

Naik turun jumlah soal tidak akan besar.
Jika di bagi 10 maka akan nampak bahwa
Group 1 ----> 6 sks
Group 2 ----> 2 sks
Group 3 ----> 1 sks

Jika 1 sks belajar 1 jam maka kmb harus belajar paling banyak dibanding mata kuliah yang lain. Anda harus memiliki target belajar minimal 60% dari setiap mata kuliah dan mata kuliah favorite harus 80% benar.

Mengapa mata kuliah favorit harus benar banyak? Untuk menutupi nilai kurang di mata kuliah non Favorite Silahkan susun mata kuliah dari yang favorit sampai yang tidak favorite

Buat perkiraan kemampuan anda... berapa persen perkiraan anda jika ukom sekarng, dari masing masing mata kuliah contoh: KMB perkiraan anda hanya akan bisa ngisi dengan benar 50%, terus kan kali soal keluar 60. Maka anda dapat 30 soal....Lakukan terus pada mata kulian lain...Kemudian jumlah kan kemungkinan soal yang anda jawab benar.... apakah kebih besar dari 88? ----> batas kompeten. Jika kurang, perbaiki kemampuan anda. Jika soal benar 88- 101, anda masih memiliki kemungkinan untuk tidak kompeten. Jika diatas 101, kemungkinan besar kompeten.

Dapatkan ebook tips dan triks uji kompetensi

channel telegram @infokanduru
https://tipdantrikukom.blogspot.co.id



Thursday 23 November 2017

40 Hal Yang Harus Dikuasai Jika Ingin Kompeten

Jika anda ingin langsung kompeten pada ujian pertama, Pastikan anda memahami dan mengerti, minimal daftar di bawah ini.

Silahkan Kunci Kompeten, Klik Disini

1. Prioritas masalah ---> gadar, kdm, banyak data
2. Gcs menurun, ada kerusakan di syaraf pusat ---> gangguan perfusi cerebral, posisi head up, evaluasi tanda peningkatan TIK tidak ada
3. Nyeri >= 6 ----> masalah nyeri, perlu obat, evaluasi nyeri hilang
4. Pengkajian nyeri ----> PQRST
5. Pembukaan belum lengkap ----> jalan jalan
6. Kapan memimpin mengedan
7. Senam hamil, nipas, IMD
8. Keluarga berencana
9. Perawatan payudara
10. Perdarahan ---> penanganan , tands
11. Taksiran persalinan, berat janin, usia bayi
12. Tumbuh kembang anak, milestone, fase perkembangan
13. Imunisasi
14. Etika ----> autonomi, beneficience, non maleficience, fidelity, veracity
15. Cairan ---> hitung cairan luka bakar, tetesan infus, urine output
16. Kateter ---> tindakan, kontraindikasi
17. Pemberian oksigen ---> saturasi, alat
18. Dahak ---> bersihan jalan napas
19. Alat bantu napas ---> pola napas
20. NGT ---> pemasangan
21. Infus ---> pemasangan, mencabut, pindah
22. Trauma ---> DRABC
23. Serangan Jantung ---> DRCAB
24. Semua harus dijawab, walau nembak
25. Percaya insting pertama
26. 20 detik tidak mampu, tidak mengerti lewat
27. 1 soal 1 menit
28. Tarik napas diantara soal
29. Pergi ke toilet setelah 90 menit, usahakan sebelum test bak
30. Hati hati soal yang panjang
31. Soal KMB, Gadar, Anak ----> ide kalimat diawal paragrap
32. Soal KKG, manajemen, maternitas ----> ide diseluruh paragraf
33. Gunakan logika
34. Tindakan pasti sistematis
35. Ingat fungsi, type, tugas keluarga
36. Pencegahan primer, sekunder, tertier
37. Prinsip halusinasi, waham, isos, hdr, bunuh diri, kecemasan, kehilangan, komunikasi terapeutik, tak.
38. Fungsi manajemen, model keperawatan, tipe pemimpin, kebutuhan perawat, bor toy, los.
39. Hargai kepercayaan pasien
40. WSD, PD, HD, huknah, visus, test pendengaran: weber, rhine, swabah, perawatan luka (pengkajian-evaluasi), kolostomi.

Masing masing penjelasan dapat diperoleh di ebook tips dan trik uji kompetensi

Tuesday 21 November 2017

Kisi Kisi Soal Uji Kompetensi

Pertanyaan yang sangat mendasar yang sering ditanyakan oleh mahasiswa yang akan uji kompetensi adalah bagaimana soal uji kompetensi itu? Apa saja yang kemungkinan muncul di uji kompetensi? Apa saja yang harus dihapalkan atau diketahui jika ingin kompeten? Pertanyaan itu bukan sekali datang kepada saya tetapi sangat sering, selain bagaimana bisa tidak dapat sertifikat uji kompetensi tanpa harus ujian? He he he....tipikal mahasiswa banyak duit tapi tidak pernah kuliah dengan baik.

Pada kesempatan ini akan saya jelaskan tentang kisi-kisi soal uji kompetensi, sebenarnya kisi- kisi uji kompetensi merupakan bagian dari blueprint uji kompetensi yang dibuat untuk dijadikan pedoman dalam mempersiapan uji kompetensi bagi dosen dan mahasiswa yang akan mengikuti uji kompetensi. Akan tetapi banyak yang tidak mengetahui bahwa ada pedoman atau kisi kisi yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Jika kemudian keluar pertanyaan apa saja sih yang diujikan di uji kompetensi? Akan saya jelaskan di tulisan ini atau kalian dapat mengklik langsung ke Channel YouTube Uji Kompetensi dibawah ini

KLIK LINK DIBAWAH INI
Channel YouTube Uji Kompetensi

Yang pertama nyeri.
Nyeri selalu keluar di uji kompetensi, soalnya bervariasi antara uji kompetensi yang satu dengan yang lainnya, tapi pastinya sering keluar. Apa yang keluar di materi nyeri, yaitu pengkajian, penanganan nyeri, skala nyeri, pendidiikan tentang nyeri, evaluasi keperawatan tentang nyeri. Untuk pengkajian ingat PQRST, dan untuk mementukan masalah nyeri dapat dilihat apakah skalanya sudah 6 atau lebih, jika skalanya 6 dari 0 - 10, sudah dipastikan skalanya nyeri.

Kedua, etika.
Soal etika bervariasi dari mulai 3 sampai dengan 5 soal dalam 180 soal uji kompetensi, lumayan kalau betul semua, akan sangat membantu menambah nilai, ini sangat penting, karena materi uji kompetensi tentang etika, mudah untuk dipelajarinya. Beberapa prinsip etik yang sering keluar adalah autonomy, beneficience, non maleficience, veracity, fidelity. Soal uji kompetensi untuk etika keperawatan biasanya muncul tunggal atau bedua. Maksud tunggal adalah muncul sendiri di soal ujian, kalau berdua biasanya muncul berbarengan misalnya autonomy vs beneficience. Contoh kasus soal. Seorang perawat akan memberikan terapi cairan melalui infus, pada pasien yang mengalami dehidrasi, akan tetapi pasien menolak. Dalam kasus ini autonomy pasien berperan, tapi juga beneficience berperan juga. Sehingga pilihannya autonomy vs beneficience.

Ketiga oksigen
Oksigan juga sering keluar pada uji kompetensi, sering kali keluar soal oksigen, beberapa yang terkait dengan soal oksigen pada uji kompetensi misalnya: pengkajian, pemberian oksigen yang dihubungkan dengan saturasi oksigen, pemberian oksigen melalui alat yang khusus. Posisi dalam pemberian oksigen, water seal drainage, postural drainage, head up, fowler, semi fowler, napas dalam, batuk efektif, pengkajian sianosis, pengkajian kebutuhan oksigen, diagnosa keperawatan pola napas, bersihan jalan napas, perfusi jaringan, pola napas tidak efektif, frekuensi pernapasan, laboratorium, analisis gas darah. Itu semua berhubungan dengan pernapasan, termasuk bagaimana tindakan pemberian pernapasan pada kasus gawat darurat.

Keempat cairan
Soal uji kompetensi tentang cairan banyak keluar, diantaranya bagaimana menghitung kebutuhan cairan pada pasien normal, pada pasien luka bakar dengan rumus khususnya, kemudian juga bagaimana menghitung tetesan cairan, usahakan menghitung tetesan cairan yang cepat, ini sangat membantu mengerjakan soal yang lain yang perlu perhatian, menghitung cairan infus atau tetesan infus ada rumus cepatnya. Jangan lupa gunakan rumus cepat di uji kompetensi.

Kisi Kisi Soal Uji Kompetensi

Silahkan klik di kisi kisi soal uji kompetensi tersebut, anda akan mendapatkan bocoran tentang soal uji Kompetensi, sudah terbukti. Jangan lupa Subscribe

Saturday 4 November 2017

Uji Kompetensi

Mengapa sih harus ada uji kompetensi? Bukannya kita sudah dinyatakan lulus mata kuliah dan lulus yudicium, dan bahkan kita sudah di wisuda, dilantik, dan angkat sumpah. Apakah tidak ada maknanya semua itu? Apakah tidak ada cara lain untuk mendapatkan pengakuan dan dianggap kompeten? Mengapa pengumuman uji kompetensi sangat lama, tidak seperti pengumuman Ujian lain? Apakah ada permainan di pusat? Kepada siapa harus bertanya dan minta tolong kalau saya ingin kompeten? Apakah kenal orang pusat yang bisa melulusakan? Siapakah sebenarnya yang memeriksa hasil ujian? Bisa disogok ga ya? Apakah akan ada pemutihan bagi yang tidak kompeten setelah ukom berkali kali?


Selain pertanyaan diatas pertanyaan lain masih banyak, tetapi umumnya pertanyaan yang muncul itu, yanh biasa mereka tanyakan kepada saya. Saya kadang bisa menjawab kadang juga tidak, maklum pengetahuan terbatas.

Mengapa harus ada uji kompetensi?
Uji kompetensi tujuannya adalah membuat standarisasi tenaga kesehatan, supaya sama, di seluruh Indonesia, serta membuat standar bagi tenaga asing yang akan kerja di Indonesia. Uji kompetensi merupakan penjabaran dari peraturan yang ada, bahwa petugas kesehatan yang akan praktek di instansi kesehatan harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR). Dan untuk mendapatkan STR memerlukan sertifikat uji kompetensi.

Mengapa yang sudah dinyatakan lukus di akademik masih harus uji kompetensi?
Memang sedikit aneh sebenarnya, akan tetapi ternyata di Indonesia belum siap, exit exam, atau ujian keluar, maksudnya mahasiswa yang belum kompeten tidak diperkenankan untuk diwisuda. Jadi yang diwisuda adalah mereka yang dinyatakan kompeten, atau lulus uji kompetensi. Coba bayangkan berapa banyak orang yang tidak akan dapat diwisuda? Apakah tidak akan menimbulkan ekses baru? Akan berat bagi penyelenggaraan pendidikan tapi memang seharusnya seperti itu. Jika berani, saya mendukung!

Apakah tidak ada cara lain untuk mendapatkan sertifikat uji kompetensi?
Tidak ada. Hanya melalui uji kompetensi. Kedepan mungkin ada tambahan selain ujian seperti sekarang, juga di tambah dengan OSCE atau ujian praktek. Lebih berat lagi pasti.

Mengapa pengumuman sangat lama?
Sebenarnya aplikasi yang digunakan bisa memungkinan untuk dibuka saat itu, akan tetapi banyak pertimbangan yang dipikirkan diantaranya, berapa nilai rata rata atau batas minimal kelulusan? Batas minimal kelulusan diperoleh dari hasil rapat penentuan yang menggunakan mean atau rata rata nilai dari masing masing wilayah. Selain itu, kadang orang yang menandatangani berita acaranya tidak ada ditempat, secara umum pengumuman dapat dilakukan 20 hari kerja setelah ukom dilaksanakan.

Apakah ada permainan di pusat?
Tidak ada, saya jamin tidak ada, karena ujian menggunakan aplikasi dan komputer!

Kepada siapa harus minta tolong supaya dapat sertifikat uji kompetensi?
Kepada diri sendiri, belajar yang bener, usaha yang fokus! Jangan lupa berdoa

Apakah kenalnorang pusat yang bisa meluluskan?
Tidak kenal

Siapa yang memeriksa hasil jawaban?
Aplikasi dan komputer

Bisa disogok enggak?
Tidak bisa disogok!


Apakah ada pemutihan baginyang telah beberapa kali ukom?
Tidak ada

Computer Base Test (CBT) VS Paper Base Test (PBT), mana yang lebih baik?

Beberapa mahasiswa bertanya tentang perbedaan antara CBT dan PBT, enaknya ujian pake CBT atau PBT? Bagaimana tips dan trik di CBT dan PBT? 

Karena keterbatasan pemahaman, saya hanya menjelaskan secara singkat kepada mahasiswa tentang perbedaan CBT dan PBT diantaranya:
Penjelasan umum tentang CBT
  1. Menggunakan komputer sebagai intrument utama pada uji kompetensi
  2. Menggunakan aplikasi khusus dalam menyajikan soal di komputer 
  3. Tidak memerlukan alat tulis 
  4. Menggunakan local area network (LAN), sangat rentan jika LAN bermasalah
  5. Jawaban setiap 10-15 detik di saving ke server atau hard disk soal
  6. Memerlukan proses pem-back up- an jawaban dari mahasiswa
  7. Menggunakan software yang berbasis linux dan atau widow 
  8. Memerlukan username dan password untuk masuk ke sistem 
  9. Terdapat 2 (dua) kali log in, latihan dan ujian 
  10. Tergantung kepada listrik dari PLN dan atau genset 
  11. Terdapat resiko kegagalan untuk saving jawaban mahasiswa ke server
  12. Jika salah mengetik perintah bisa berakibat tidak bisa ujian, misalnya tidak sengaja mengklik tidak setuju pada halaman tata tertib. 
  13. Jumlah peserta ujian dibatasi dengan jumlah komputer yang bisa digunakan, sehingga dibuat beberapa sesi

Sementara untuk PBT
  1. Menggunakan kertas sebagai instrument untuk menyajikan soal dan menuliskan jawbaan
  2. Harus menyiapkan pensil 2b, penghapus 
  3. Memerlukan waktu dalam memberikan bulatan pada lembar jawaban 
  4. Ada kemungkinan soal tidak bisa dibaca
  5. Ada kemungkinan soal atau paket soal tidak utuh jumlah halamannya
  6. Tidak tergantung pada listrik
  7. Memerlukan tenaga fisik yang lebih, karena membuat bulatan pada jawaban
  8. Ujian bisa dilakukan sekaligus tanpa harus dibagi beberapa sesi
  9. Ada kemungkinan jawaban tidak bisa dibaca jika membulatkan tidak benar 
  10. Tidak diberikan waktu tambahan untuk melingkari, sehingga banyak mahasiwa yang menyatakan kelamaan dalam membulati jawaban. 

Tentang masalah enak dimana apakah di CBT atau di PBT, sebenarnya namanya ujian tidak ada yang enak hi hi... akan tetapi jika try out menggunakan CBT maka akan lebih nyaman apabila ujian pun menggunakan CBT, begitu pula sebaliknya jika try out menggunakan PBT. Try out berfungsi selain mengetahui bagaimana kemampuan kita saat ini, try out juga yang paling penting adalah mencoba sistem ujian, dan soal seperti apa? Supaya pada saat ujian mahasiswa tidak kaget. 

Bagaiman tips dan triks di CBT dan PBT? 
Saya sudah menuliskan tips dan trik uji kompetensi silahakan kalau mau mendapatkan ebooknya untuk masuk ke group telegram saya di @infokanduru. Yang pasti ikuti semua tata tertib dan perintah soal. Kesalahan mahasiswa adalah tidak patuh. Loh? Iya, kan di perintah ujian adalah isilah dengan jawaban yang benar, ini malah menjawab dengan jawaban yang salah....peace guys. 

Kesimpulan 
Apapun jenis ujian yang akan dihadapi, anda harus mempersiapkan dengan baik, supaya anda kompeten. Karena soal di ukom sama saja di CBT ataupun di PBT. Anda pun harus mendapatkan jawaban yang benar sebanyak 88 soal untuk mendapatkan kategori kompeten. Selamat berjuang. 


Jangan lupa ikut group telegram @infokanduru

Etika dalam Keperawatan

Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam memberikan layanan keperawatan kepada individu, kelompok/keluarga, ...