Wednesday 13 December 2017

Tidak Kompeten, siapa yang salah?



latar belakang

Apabila kampus sudah melaksanakan kurikulum sesuai dengan ketentuan, maka tidak harus ada persiapan khusus menghadapi uji kompetensi. Apalagi kalau mahasiswa sudah dibiasakan belajar dengan menggunakan soal soal uji kompetensi dalam ujian harian. Kampus yang memiliki Tempat Uji Kompetensi memiliki keuntungan, akan tetapi tidak selamanya yang memiliki Tempat Uji Kompetensi dapat menggunakan keuntungan psikologis mahasiswa untuk meningkatkan kelulusan. Kebanyakan kampus yang sudah mapan yang memiliki Tempat Uji Kompetensi berupa Laboratorium Komputer.
Jika diperhatikan beberapa perguruan tinggi yang memiliki akreditasinya baik akan tetapi hasil uji kompetensinya belum menggembirakan. Padahal hasil akreditasi berbanding lurus dengan kualitas lulusan.
Terdapat beberapa kendala yang menyebabkan kampus tidak bisa optimal, baik dari mahasiswa, dosen maupun pihak pengelola kampus. Ini akan dijelaskan pada tulisan kali ini.


mahasiswa

Beberapa kesalahan umum yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.    Tidak sungguh sungguh dalam belajar di fase akademik dan atau profesi
Mahasiswa yang susnggung sungguh dalam belajar dari mulai masa akademik sampai dengan masa profesi akan mendapatkan pengetahuan yang baik yang akan menjadi modal untuk menghadapi uji kompetensi. Pengalaman di lahan praktek akan memberikan pengalaman berati. Ingat soal dalam uji kompetensi merupakan soal kasus yang biasa dilakukan atau di temukan di lahan praktek.
2.    Tidak mempersiapkan dengan baik pada saat akan uji kompetensi
Persiapan yang baik diperlukan persiapan ini meliputi persiapan pengetahuan dan psikis serta fisik. Persiapan pengetahuan dilakukan dengan mengecek ulang materi saat kuliah dan atau profesi. Persiapan psikis dilakukan supaya tidak cepat stress, cemas dan persiapan fisik dilakukan karena uji kompetensi akan berlangsung sekitar 4 – 5 jam dari mulai datang sampai dengan karantina dan pulang.
3.    Mengecilkan arti uji kompetensi
Uji kompetensi merupakan kunci mendapatkan Surat Tanda Registrasi, mengecilkan uji kompetensi berarti siap siap untuk tidak mendapatkan pekerjaan.
4.    Tidak memahami blueprint uji kompetensi
Blueprint merupakan kisi kisi uji kompetensi, yang dipergunakan oleh pembuat soal, reviewer soal, pembuat paket soal. Dengan demikian blueprint ini sangat penting dipahami oleh mahasiswa karena mereka pun menggunakan blueprint dalam mempersiapkan uji kompetensi.
5.    Merasa yakin akan langsung kompeten
Merasa yakin karena memiliki IPK yang tinggi merupakan sebuah kesombongan, pada kasus tertentu banyak yang IPK nya tinggi tidak kompeten.
6.    Merasa mampu mengerjakan soal uji kompetensi
Mampu dan merasa mampu sangat berbeda, merasa mampu akan menyebabkan gegabah dalam mengisi soal uji kompetensi, padahal uji kompetensi digunakan untuk mendapatkan syarat untuk bisa bekerja.
7.    Tidak mengikuti try out
Mengikuti try out sangat penting untuk mengetahui kemampuan dan mempelajari bagaimana uji kompetensi itu.
8.    Belajar tidak mengacu pada hasil try out
Hasil try out dapat memberikan gambaran kemampuan mahasiswa saat ini, dengan melihat hasil try out dapat dketahui apakah mahasiswa bisa kompeten atau tidak.
9.    Belajar tidak menggunakan buku yang memenuhi standar soal uji kompetensi
Tidak semua buku mengikuti standar penulisan soal uji kompetensi. Pandailah memilih buku yang baik untuk melakukan persiapan menghadapi uji kompetensi. Mintalah nasihat dari dosen untuk referensi yang baik dalam menghadapi uji kompetensi.
10. Belajar dengan menggunakan soal yang belum di review
Soal yang belum direview jika digunakan untuk belajar akan sangat berbahaya karena tidak memiliki standar yang sama dengan soal uji kompetensi. Jika anda belajar dengan soal yang belum direview, seperti anda akan tinju dengan petinju profesional dan anda berlatih dengan petinju amatir.
11. Belajar bersama tanpa melihat kemampuan pribadi
Belajar bersama sangat baik, akan tetepi kemampuan seseorang berbeda dengan yang lainnya, belajar yang baik adalah dengan menggunakan hasil try out.
12. Tidak memiliki strategi dalam belajar
Belajar perlu strategi yang baik, jangan asal asalan, ikut ikutan, strategi yang baik hanya anda yang mengetahuinya, karena setiap orang berbeda cara belajarnya.
13. Tidak mengikuti brifieng
Brifieng wajib diikuti oleh mahasiswa yang akan mengikuti uji kompetensi. Tidak hadir saat briefing tidak akan diperkenankan untuk mengikuti uji kompetensi.
14. Tidak membawa surat identitas
Identitas berupa ktp, sim akan disamakan dengan identitas atau kartu peserta ujian. Photo copyan ktp tidak berlaku, surat keterangan domisili tidak berlaku.
15. Tidak tepat waktu datang ketempat ujian
Mahasiswa tidak akan diperkenankan untuk memasuki ruang ujian apabila datang setelah ujian dimulai.
16. Menggunakan pakaian yang tidak pada mestinya
Kaos, dan pakaian yang berbahan jean tidak diperkenankan digunakan selama akan mengikuti uji kompetensi. Jaket almamater tidak boleh dipergunakan selama uji kompetensi.
17. Tidak menyetujui ketentuan di uji kompetensi
Sebelum memasuki proses ujian, mahasiswa akan diminta persetujuan untuk mengikuti tata tertib ujian. Jika tidak setuju, maka tidak diperkenankan untuk melanjutkan ujian tetapi tetap tinggal di ruangan sampai waktu ujian 180 menit selesai. Yang tidak setuju pun tetap harus di karantina.
18. Tidak memahami anatomi soal uji kompetensi
Untuk menjawab soal uji kompetensi perlu memahami bagaimana anatomi soal uji kompetensi, supaya tidak terjebak dengan data dan jawaban distraktor.
19. Terlalu lama dalam mengerjakan uji kompetensi
Sebuah soal didesain untuk dapat dikerjakan dalam waktu satu menit, sehingga jika mahasiswa melebihi waktu satu menit dalam mengerjakan satu soal, tentu akan merugikan dirinya, karena waktunya tidak akan cukup.
20. Terlalu cepat dalam membaca soal uji kompetensi
Terlalu cepat membaca soal, menyebabkan tidak mampu mendapatkan ide tulisan dari pembuat soal.
21. Tidak menjawab semua soal uji kompetensi
Membiarkan kososng jawaban tidak diisi sama dengan membuang peluang untuk mendapatkan kesempatan memperoleh jawaban benar.
22. Tidak percaya pada insting yang pertama
Insting pertama biasanya benar, jangan merubah jawaban pertama sebelum yakin 100% jawaban pengganti 100% benar.
23. Salah melakukan tembakan
Jika terpaksa harus nembak gunakan tembakan yang tepat, tembak dengan menggunakan jawaban yang sama.
24. Bekerjasama dengan orang lain
Jumlah paket soal dalam satu ruangan lebih dari 4 paket soal, tentu sangat kecil kemungkinan untuk mengetahui siapa yang memiliki soal yang paketnya sama. Bertanya kepada orang lain sama dengan menyuruh orang lain tidak kompeten, karena akan sangat mengganggu konsenterasi.
25. Terlalu sering ke toilet
Ketoilet boleh dilakukan, tetapi kalau terlalu sering artinya buang buang waktu, padahal selama ke toilet waktu ujian terus berjalan.
26. Mengganggu ketertiban selama ujian
Jika peserta mengganggu ketertiban selama ujian dan mengganggu terselenggaranya ujian, panitia dapat membatalkan kepesertaan ujian mahasiswa tersebut.
27. Tidak menggunakan waktu dengan baik
Penggunaan waktu yang baik sebelu ujian dan selama ujian sangat penting.
28. Tidak mengikuti program yang disediakan oleh kampus
Kampus biasanya menyediakan pengkayaan bagi mahasiswa yang akan mengikuti uji kompetensi, jika tidak dimanfaatkan tentunya sayang sekali.
29. Tidak bisa mengatur waktu antara pekerjaan dan belajar
Alasan mahasiswa tidak kompeten adalah sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak ada wakt untuk belajar.
Terdapat juga kesalahan yang spesifik sesuai dengan jenis ujiannya Berbasis Komputer (CBT) dan Kertas (PBT).
Kesalahan yang Berbasis Komputer
1.    Salah memasukan username dan password
Masukan username dan passwor dengan hati-hati jangan tergesa gesa, karena kalau salam memasukannya akan menyebabkan kecemasan. Jika diawal saja sudah cemas maka selanjutnya akan semakin meningkat.
2.    Tidak memilih setuju terhadap tata tertib
Menyetujui mengikuti tata tertib merupakan syarat mutlak mengikuti uji kompetensi, jika tidak mau mengikuti tata tertib tidak akan dapat mengikuti ujian.
3.    Terlalu sering membuka lembaran laboratorium
Terlalu sering membuka lembar labratorium menyebabakan anda kehilangan waktu.  
4.    Menutup layar firefox
Uji kompetensi dengan menggunakan komputer, aplikasinya berjalan dengan menggunakan firefox. Apabila firefox di close maka aplikasi tidak bisa berjalan dan harus membuka ulang firefox kemudian log in ulang. Akan tetapi jika tidak sengaja firefox tertutup, maka anda tinggal minta bantuan pengawas, untuk memulihkan pekerjaan anda. Jawaban yang sebelumnya sudah dikerjakan sudah terekam, dan anda tinggal melanjutkan soal yang ada.
5.    Memutuskan aliran listrik
Sumber listrik biasanya disimpan didekat kaki, apabila kaki terkena ke tombol power dapat menyebabkan supply listrik ke komputer terhenti. Segera minta pertolongan kepada pengawas jika ini terjadi
Kesalahan yang Berbasis Kertas
1.    Tidak membawa cadangan pensil
Pensil cadangan sangat diperlukan apabila, pensil utama tumpul dan terjatuh, akan mengurangi waktu apabila anda meruncingkan pensil dan memungut pensil yang jatuh. Begitu pula penghapus, usahakan minimal membawa 2.
2.    Tidak mengisi identitas dengan baik
Mengisi identitas dengan baik pada kolom identitas serta merata dalam melingkari, dapat memudahkan komputer untuk memeriksa jawaban anda. Kebalikannya kalau tidak mengisi dengan baik.
3.    Tidak memberikan bulatan hitam yang rata
Meratakan pekerjaan dalam membulatkan jawaban dapat menyababkan tidak terbacanya jawaban oleh komputer, sehingga akan merugikan anda.
4.    Tidak menghitung jumlah halaman sebelum mengerjakan soal
Hitunglah jumlah halaman sebelum mengerjakan soal, jika kurang segera minta ganti, karena kalau meminta ganti setelah ujian dilaksanakan tidak akan diperbolehkan oleh pengawas.
5.    Tidak mengecek urutan soal sebelum mengerjakan soal
Walaupun jumlah lembar sudah sesuai, sebaiknya urutan soal harus dihitung, bisa jadi lembaran benar, tapi nomor soal tidak berurutan dan tidak lengkap
6.    Tidak mengembalikan soal
Jangan membawa soal saat keluar tempat ujian, sebagian atau seluruhnya, karena akan dihitung ulang.
7.    Tidak menulis kode soal
Tulislah kode soal ini sangat penting dalam pemeriksaan soal jawaban.
8.    Terlalu lama dalam menghitamkan jawaban
Menghitamkan jawaban memang harus rata, tapi juga harus cepat. Semakin lama menghitamkan maka waktu semakin banyak terbuang.

Dosen

Dosen merupakan tenaga pendidikan yang sangat mempengaruhi kepada keberhasilan mahasiswa
1.     Tidak mampu membuat soal yang baik
Tidak semua dosen memiliki kemampuan dalam menulis soal uji kompetensi, dosen diwajibakan untuk mengikuti pekatihan pembuatan soal.
2.     Tidak memahami blueprint uji kompetensi
Dalam menulis soal ada aturannya, mata kuliah mana yang terbanyak, sistem apa yang terbanyak dan lain sebagainya. Tanpa mengikuti aturan tersebut akan sangat sulit dalam menulis soal yang baik.
3.     Tidak memberikan pendekatan individu dalam belajar
Belajar kelompok adalah cara cepat untuk memberikan pembelajaran, akan tetapi bukan cara yang baik untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa secara individu. Bisa jadi apa yang dipelajari sudah dikuasai oleh mahasiswa.
4.     Memberikan soal kepada mahasiswa yang belum di review
Soal yang belum direview minimal ditingkat departemen akan kursng bermanfaat karena dihawatirkan belum memenuhi standar uji kompetensi.
5.     Tidak mampu menggunakan hasil try out untuk menentukan strategi belajar mahasiswa
Belajar yang baik adalah berdasarkan kemampuan mahasiswa, dan try out dapat menggambarkan kemampuan itu.
6.     Menggunakan sumber belajar yang tidak direkomendasikan oleh kurikulum
Asosiasi sudah membuat kurikulum beserta bahan rujukannya, sehingga itu saja yang digunakan sebelum menggunakan buku tambahan lainnya.
7.     Tidak aktif membuat soal uji kompetensi
Membuat soal uji kompetensi yang baik butuh ketelatenan dan kemampuan untuk menuliskan apa yang terjadi di lapangan yang biasa dihadapi oleh perawat.
8.     Tidak aktif mengirimkan soal uji kompetesi ke panitia uji kompetensi
Yang tidak aktif menulis soal uji kompetensi diwilayahnya tidak akan diberikan soal yang sudah direview di regional. Sehingga rajinlah menulis soal yang akan dikirim ke regional.

pengelola

Pengelola dalam hal ini pimpinan perguruan tinggi dan pemilik yayasan juga sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan uji kompetensi
1.    Tidak mempersiapkan mahasiswa untuk mengikuti try out
2.    Tidak memberikan kesempatan kepada dosen untuk mengikuti pelatihan pengembangan dosen
3.    Tidak menggunakan hasil uji komptensi untuk membuat strategi belajar
4.    Tidak menggunakan hasil try out untuk mengevaluasi kemampuan dosen dan mahasiswa
5.    Tidak menyendiakan sarana yang baik untuk mahasiswa
6.    Tidak memberikan penghargaan pada mahasiswa atau dosen yang berprestasi
7.    Tidak memberikan fasilitas yang baik bagi mahasiswa dan dosen
8.    Menganggap uji kompetensi merupakan tanggung jawab mahasiswa
9.    Tidak memiliki tanggung jawab terhadap kualitas mahasiswa
10. Tidak mengadakan program khusus untuk retaker

Mahasiswa, dosen dan pengelola kampus

Ketiga unsur ini harus memiliki visi yang sama dalam mensukseskan visi perguruan tinggi, semua memiliki kewajiban untuk berperan aktif dalam mempersiapkan uji kompetensi. Prosentase kelulusan di uji kompetesi menunjukan kualitas sebuah kampus yang sesungguhnya. Kualitas mahasiswa harus diraih secara bersama sama oleh ketiga unsur tersebut. Hubungan yang baik diantara mereka akan meningkatkan kualitas kampus secara umum.

KOMPETEN ADALAH HARGA DIRI

takdir yang maha kuasa

Selain beberapa kesalahan yang seharusnya dapat diminimalisir terdapat takdir Yang Maha Kuasa yang menentukan seseorang gagal atau tidak.
1.     Mahasiswa tidak bisa melakukan saving jawaban, padahal sebelumnya ada saat uji coba laboratorium dapat bekerja sesuai dengan standar
2.     Sistem tidak bisa merekam aktivitas mahasiswa dan tidak bisa melakukan back up
3.     Listrik mati, yang disebabkan karena instalasi listrik mengalami gangguan.
4.     Terjadi bencana alam pada saat uji kompetensi

Untuk berlangganan artikel silahkan bergabung di:

Group Telegram           :https://t.me/infokanduru
IG, Twitter           : @infokanduru
Facebook            : Kanduru Corp
Blog                     : tipdantrikukom.blogspot.co.id
YouTube   : Uji Kompetensi

Etika dalam Keperawatan

Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam memberikan layanan keperawatan kepada individu, kelompok/keluarga, ...